Wikipedia

Hasil penelusuran

Minggu, 20 Desember 2015

PENGALAMAN LIBUR SEKOLAH

 


                                              Pengalaman liburan sekolah


Aku mulai liburan sekolah dari tanggal dua puluh lima Juni sampai tanggal sepuluh. Selama liburan aku mengujungi kota bandung dan aku juga main ke rumah temanku. pengalaman yang asyik yang akan kuceritakan pertama adalah saat pergi ke Bandung. Aku pergi ke Bandung pada tanggal satu juli hari jumat. aku ke bandung bersama ayah, adik dan kakekku. Kita pergi ke Bandung menggunakan mobil. Perjalaan ke Bandung cukup jauh sekitar satu setengah jam sampai dua jam walaupun cukup jauh tapi perjalanan saya nikmati karena di mobil saya membaca buku dan makan snack – snackan…. Sesampainya di Bandung kami makan bubur ayam. setelah itu sesuai rencana kami ingin pergi Trans studio tapi tempatnya sangat ramai jadi tidak jadi deh… Tapi setelah kami membatalkan rencana tersebut kami langsung pergi menjelajahi Bandung lalu kami mampir di restoran sosis. Dan rasa sosisnya enak. Di sitempat itu aku makan dua sosis. dan satu es krim magnum. Lalu kami pergi ke hotel Padma untuk bertemu bundaku lalu kami beristirahat di hotel tersebut. Hotel tersebut berada tepat di sebelah bukit jadi pemandangan nya sangat indah. oh iya sebeolum ke hotel padma kami makan siang di restoran yang bernama Warung etnik. Di hotel saya beristirahat di kamar hotel sambil main laptop dan nonton tv serta membaca buku. saya beristirahat di hotel selama 2 jam. Sorenya kami berenang. Kolam renang tidak terlalu besar tapi pemandangan nya bagus. Setelah berenang saya mandi dan berganti pakaian. Lalu kami makan malam di sebuah restoran saya makan iga barbeque. Lalu kami pulang ke hotel dan tidur. Besok paginya saya bangun pukul 06.00 pagi dan langsung mandi. lalu saya membangunkan kakek saya dan adik saya karena saya sekamar dengan adik dan kakek saya. Lalu setelah itu kami semua sarapan di hotel makanannya lezat – lezat. Lalu kami pergi ke kawah putih. perjalanan ke sana sangat lma karena macet dan kami tidak menikmati perjalanan ke sana sangat membosankan. Sesampainya di sana kami langsung ke lokasi kawah putih dan foto – foto lalu kami pulang. Setelah itu kami pulang. Di perjalanan pulang lalu lintas lebih parah daripada saat kita berangkat tapi ditengah perjalanan kami mapir di alfa mart dan beli kebab karena sudah jam dua jadi kami sangat lapar sesampainya di Bandung kami langsung mencari makan. Setelah makan kami kembali ke hotel dan beristirahat dengan pules… Setelah itu kami makan malam di sebuah restoran. lalu kami kembali ke hotel dan tidur. Karena kami harus bangun pagi untuk keberangkatan ke jakarta supaya di tol tidak kena macet. Tapi saya tidur jam satu malam karena keasyikkan nonton film di tv. Besok nya kami bersiap dan berkemas lalu kami makan pagi di hotel lalu sekitar jam setengah sepuluh kami berangkat dari hotel untuk menuju pulang tapi sebelum masuk tol kami mampir di toko snack dan membeli brownies kukus dan snack lain. lalu setelah 2 jam perjalanan kami sampai di rumah.
Pada tanggal tujuh Juli saya pergi ke rumah sahabat lama saya. sahabat saya bernama Arkan kita sudah berteman sejak kelas empat. Kami berdua memiliki hobi yang sama yaitu mempelajari alat – alat perang seperti pesawat, Tank dan lain – lain. Saya diantar ayah saya ke rumahnya kami sempat bingung mencari rumah nya tapi setelah cukup lama mencari kami menemukannya. Sesampainya di sana ternyata si Arkan baru bangun dan lagi mandi jadi aku menuggu di ruang tamu sambil mengelus- ngelus kucingnya. Kucingnya sangat lucu. Setelah dia selesai mandi dia mengajak saya untuk main komputer lalu kami main komputer. Komputer arkan memiliki spec yang hampir sama dengan punyaku. Lalu kami main dengan asyiknya samapi jam makan siang lalu dia mengajak saya makan siang. Kami makan siang dengan ayam barbeque. Stelah itu kami main lagi samapai sore lalu sebelum pulang aku diajak makan spaghetti. Dan akhirnya jam setengah lima aku pulang ke rumah.

pengalaman yang mengesankan

Pagi itu di hari Jumat, cuaca cukup mendukung untuk berangkat ke sekolah. Dengan pakaian olahraga, aku diantar Ayahku menggunakan sepeda motor ke sekolah. Dalam perjalanan, aku merasakan hawa dingin yang tidak enak dan seketika itu pula bulu kudukku berdiri tanpa kutahu sebabnya.
Seperti biasa, sebelum memasuki gerbang sekolah, tak lupa aku pamitan dan mencium tangan Ayahku terlebih dahulu. Memasuki gerbang sekolah, hawa tak enak yang sedari tadi menghantuiku diperjalanan semakin menjadi-jadi. Semakin cepat aku melangkah, semakin tak enak pula hawanya. Hingga pada saatnya, aku terkejut setengah mati dengan apa yang kulihat. Ada seorang lelaki yang tewas mengenaskan didepanku. Kepalanya hampir pecah dengan darah yang bercucuran dan darah itu mengenai tepat di telapak sepatuku. Kejadian itu terjadi tepat di lapangan sepakbola yang ada di sekolahku. Menyeramkan memang ! Karena hanya aku yang bisa melihat kejadian itu, sementara yang lain tidak bisa melihatnya dengan kasat mata.
Kembali aku melangkah dengan cepat menuju kelas. Aku merasa tidak enak badan disekujur tubuh. Hingga pada akhirnya, sekujur tubuhku mulai terserang demam yang cukup tinggi. Teman-teman yang lain membujukku untuk istirahat di UKS. Namun, aku tak mau karena tak ingin ketinggalan pelajaran.
“ Aku antar ke UKS ya, Raa. Biar bisa istirahat. “ bujuk salah satu temanku. Aku hanya menggelengkan kepala.
Tet . . tet . . tet . . Bunyi bel tanda pulang sekolah telah berbunyi. Dengan lemas aku berjalan dengan dibopong oleh salah satu temanku. Sesampai di rumah, aku hanya bisa terbaring lemah karena sakit yang tiba-tiba itu. Kemudian, aku ceritakan apa yang kulihat tadi pagi di sekolah kepada orang tuaku.
“ Ma, tadi Raraa lihat ada cowok yang meninggal di lapangan sepakbola sekolah. Kepalanya ngeriii . . hampir pecah dan darahnya mengenai tepat di sepatu Raraa. “ ungkapku lemah.
“ Kenapa nggak di tolong ? “ tanya mamaku kaget.
“ Gimana mau nolong. Orang dianya bukan dari alam kita. “ jelasku. Barulah mama mengerti. Kata mama, mungkin sakitku ini karena efek melihat peristiwa di sekolah tadi.
Ya, memang ! Aku punya penglihatan yang jarang dipunyai orang. Tapi, kadang aku takut dengan pemberian Tuhan yang satu ini. Apakah aku harus mensyukurinya atau membuangnya jauh-jauh ? Aku ingin hidup normal layaknya anak-anak yang lain, bukan abnormal seperti yang ada pada diriku ini.
Setiap ada kejadian mengerikan di sekolah, entah itu kesurupan, kerasukan, atau apalah namanya. Aku selalu mengetahui siapa “orang-orang” yang berani merasuki teman-temanku itu. Hanya saja aku bungkam, aku tak ingin dijauhi oleh teman-teman karena ketidaknormalanku ini. Aku tak ingin teman-teman menganggapku orang yang aneh karena ini lah, itu lah. Aku berusaha bersikap normal, walaupun aku tahu aku tak bisa terus-terusan menyimpan dan menyembunyikan semua ini.
***
Hari itu di sekolah, adalah hari pembagian raport kenaikan kelas. Dengan gugup aku menunggu pembagian itu. Namun, nilai-nilai di raport membuatku enggan berkomentar apa-apa.
“ Kok bisa nilaiku jadi serendah ini ? “ tanyaku dalam hati tanpa kutahu jawabannya.
Dan pembagian jurusan pun telah diumumkan. Aku mendapat jurusan Bahasa, jurusan yang memang aku minati pada saat kelas X (Sepuluh). Bertemu teman-teman baru yang tidak selokal pada saat kelas X (Sepuluh), menjadikan sensasi tersendiri didalam kelas kami. Perlahan-lahan, ku mulai akrab dengan teman-teman baruku ini. Kadang tertawa bersama, kadang juga menangis bersama-sama.
***
Pada bulan Ramadhan tahun 2012. Aku dan teman-teman mengikuti pesantren kilat seharian. Dari jam 08.00 pagi hingga habis Maghrib kami hanya ada di sekolah. Saking ramainya kami ngumpul-ngumpul, tak terasa waktu berbuka puasa akan tiba. Seluruh murid disuruh masuk ke dalam aula untuk membaca Ayat Suci Al-Quran bersama-sama. Waktu berbuka pun tiba, kami kembali ke kelas untuk makan bersama. Waktu itu, keadaan koridor sekolah lumayan gelap. Hanya beberapa kelas yang terlihat terang.
Aku dan teman-teman yang lain bersama-sama menuju ke kelas yang letaknya paling ujung. Entah karena apa, saat itu hatiku mulai merasakan sesuatu yang lain. Perasaan yang campur aduk. Semakin ku tepis, semakin mengerikan saja keadaannya.